KELAS FOTOGRAFI
SEBUAH JURNAL FOTOGRAFI
Panduan Memotret Seseorang di Luar Ruangan (Outdoor)
Saya sengaja memberi judul seperti itu karena memang saya tidak ingin membatasi topik ini seolah hanya untuk membahas pemotretan talent atau model. Seseorang di sini bisa saja itu keluarga Anda atau teman yang Anda ajak bersenang-senang dengan kamera Anda.
Mengapa ada kata "panduan"? Apakah ada aturan khusus mengenai topik ini? Bukan mengkhususkan tapi memang aturan fotografi memandu kita untuk bagaimana cara menghasilkan sebuah foto yang baik. Dan foto yang baik itu bukan soal Anda senyum lebar di depan kamera, kulit yang kinclong mirip boneka, bukan itu, tetapi ini mengenai hal-hal yang akan membuat foto Anda itu bernilai menurut kaidah fotografi. Terlebih lagi jika Anda memang serius dengan fotografi, maka mulailah dari hal-hal dasar.
1. Menyiapkan Konsep
Jika Anda ingin melakukan pemotretan yang serius maka Anda membutuhkan konsep, namun jika pemotretan dilakukan hanya untuk bersenang-senang saja atau tiba masa tiba akal maka setidaknya Anda mempunyai ide untuk sebuah foto yang baik. Tapi saya yakin sebelum Anda bersama teman-teman Anda melakukan trip katakanlah ke pantai, akan ada perbincangan sesama kalian tentang apa saja yang akan dilakukan, berpose di area mana, bagusnya pakai baju apa, dan mungkin Anda memikirkan itu sepanjang malam. Maka itu sama saja Anda telah mengatur konsep. Setidaknya Anda memiliki sebuah "rencana" sekalipun itu ide yang sederhana.
2. Pemilihan Kostum, Aksesoris, dan Properti
Setelah Anda menentukan lokasi pemotretan maka selanjutnya serasikan dengan pemilihan kostum, aksesoris serta properti yang akan digunakan. Akan sangat lucu jika si model mengenakan pakain METAL tapi berposenya di taman bunga, hehehe.. Saya pribadi lebih senang memilih kostum yang sederhana, tidak memiliki banyak corak atau motif, dan kalau bisa cukup 1 warna saja. Tapi lagi-lagi sesuaikanlah dengan lokasi Anda.
Soal properti biasanya secara alamiah properti tersedia sendiri di lokasi seperti tangkai bunga. Namun lebih baik jika Anda membawanya dari rumah seperti boneka, balon, payung, buku, dan sebagainya sesuai kebutuhan pemotretan Anda nantinya.
3. Pemilihan Angel dan Type of Shot
Apa Anda pernah mendengar istilah foto "Close Up"? itu termasuk dalam pembahasan Type of Shot, silahkan baca di sini artikelnya. Sedangkan untuk cara pemilihan sudut pandang (Angle)yang tepat maka Anda bisa mempelajarinya di sini.
4. Jangan Terburu-buru Menakan Tombol Shutter
Saran ini bukan hanya dari saya tapi dari kebanyakn mereka yang profesional. Jangan tergesa-gesa, telitilah saat memeriksa pengaturan kamera Anda. Pelajari kondisi pencahayaan di lapangan, kemudian sesuaikan dengan pengaturan kamera, lalu mulai mengambil gambar. Ini lagi-lagi kembali pada pelajaran dasar fotografi dan rekomendasi saya yaitu:
- Shutter speed (baca di sini)
- Aperture / diafragma (baca di sini)
- ISO (baca di sini)
- White Balance (baca di sini)
- Metering (baca di sini)
- Picture Style (baca di sini)
5. Perhatikan Keseimbangan (Balance) Gambar
Ini paling sering terjadi ketika memotret di pantai, seperti foto seseorang yang berinteraksi (bermain, berjalan) di samping pantai tapi sayangnya yang memotret tidak memperhatikan garis pantai yang miring, ini buruk untuk foto Anda. Pembahasan soal keseimbangan dalam fotografi memang lumayan panjang tapi paling tidak Anda paham cara mengatur simetris. Jangan biarkan foto Anda miring tak karuan. Silahkan baca di sini pembahasan mengenai keseimbangan (balance) dalam fotografi.
6. Hindari Subjek Yang Menggangu
Pernah saya melihat sebuah foto prewed yang komposisinya sudah baik tapi sayang di belakang pasangan prewed yang lagi mesranya bergandengan tangan terlihat sebuah benda menakutkan yaitu sebuah tempat sampah dengan tulisan "Jangan Buang Sampah Sembarangan, Milik Pemerintah......", wkwkwkwk, rusak sudah susu sebelanga karena nila setitik. Di lain kasus, ada juga foto seorang model yang dengan kerennya berpose sambil memegang gitar tapi lagi-lagi ada benda menakutkan di sekitarnya, mau tahu apa? Ketawa dulu ah, wkwkwkwk. Benda itu adalah sebuah sampah plastik bertuliskan "Indomie Seleraku", Hahaha..
Masih banyak lagi contoh lainnya yang bikin ngakak. Ini pelajaran penting bahwa jangan biarkan ada ornamen / subjek apapun dalam frame yang bisa menggangu mata pemirsa dan merusak foto Anda.
7. Tepat Saat Menempatkan Titik Fokus
Anda harus mengetahui aturan memberlakukan fokus pada subjek manusia (portrait), yaituarea kepala dan lebih tepatnya adalah "mata". Tidak peduli area / anggota tubuh lainnya bisa fokus atau tidak, yang terpenting area kepala terkhusus mata wajib fokus dengan baik. Ini telah saya bahas pada artikel tentang mengatur fokus point (silahkan baca di sini).
8. Memperindah Gambar Dengan Background Blur
Saya yakin ini bagian yang Anda tunggu-tunggu. Hampir semua orang menyukai foto dengan background yang blur. Teorinya telah saya bahas pada artikel sebelumnya dan untuk mengetahui bagaimana cara memotret agar background menjadi blur silahkan baca di sinitutorialnya.
9. Memanfaatkan Cahaya Alami
Apakah pemotretan di luar ruangan memerlukan bantuan flash eksternal? Jawabannya: "Tergantung kondisi lokasi". Sebagai pemula, saya sarankan saja dulu untuk berkreasi dengan cahaya alami. Tapi ada yang harus Anda ingat, hindari posisi backlight (baca di sini apa itu backlight).
10. Memahami Teori Depth of Field (DOF)
Depth of Field (DOF) atau ruang ketajaman merupakan unsur yang harus Anda perhatikan saat memotret subjek manusia. DOF dibentuk oleh aperture maka kunci dari teori ini adalah "menguasai aperture atau diafragma". Perlu Anda ingat bahwa pengaturan aperture untuk memotret 1 orang berbeda dengan saat memotret lebih dari 1 orang, apalagi sekelompok orang.
Untuk memotret 1 orang, Anda bebas menggunakan aperture pada nilai berapapun. Alasannya, seperti yang saya sebutkan di atas bahwa yang utama yang hasur fokus adalah kepala terkhusus mata. Sehingga, untuk jumlah 1 orang maka Anda hanya perlu fokus 1 kepala saja. Dan untuk fokus ke mata tidak memerlukan ruang ketajaman yang luas, nah toh area mata itu kan gak luas, iya kan?
Nah, berbeda ketika Anda menghadapi lebih dari 1 orang, maka Anda harus fokus lebih dari 1 kepala. Artinya Anda memerlukan ruang ketajaman yang luas untuk mengfokuskan manusia dalam jumlah banyak. Dan cara mengatur ruang ketajaman (DOF) itu sama saja dengan mengatur aperture. Paham sayang? Oke, baca di sini mengenai teori Depth of Field (DOF) danbaca di sini mengenai aperture. Jika Anda baca sampai tuntas, Anda akan paham apa yang jelaskan di atas.
Baik, cukup panduan dasar dari saya, selebihnya silahkan Anda cari tahu sendiri. Soalnya lapar nih mau masak sesuatu yang bertulisakan "Indomie Seleraku", hehehe.. Sampai jumpa di tutorial keren selanjutnya, salam fotografi. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar